Reklamasi Teluk Benoa, Bali



Bali - Sebuah megaproyek di Teluk Benoa, Bali yang diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 15 miliar dollar AS memicu gerakan protes besar-besaran warga Pulau Dewata ini. Tujuan dari reklamasi Teluk Benoa adalah menjadikan kawasan itu resort wisata mewah bertaraf internasional.
Proyek itu dirancang oleh pengusaha Tony Winata. Rencananya akan menggeruduk pantai dengan pasir untuk mendapatkan lahan baru seluas 800 hektar.

Proyek reklamasi Teluk Benoa berencana ingin membangun sekitar 12 pulau baru dengan lahan seluan 700 hektar untuk dijadikan resort. untuk itu, akan didatangkan sekitar 40 juta kubik pasir dari luar Teluk Benoa.

Proyek tersebut mendapat tentangan oleh warga Bali. Para pengeritik mengatakan, reklamasi Teluk Benoa akan menyebabkan bencana lingkungan bagi Bali yang sudah penuh sesak dengan hotel, resort, dan pusat perbelanjaan.

Selain menyebabkan bencana lingkungan, proyek itu juga akan menghancurkan mata pencaharian nelayan, dan menodai kesucian kawasan yang dianggap suci oleh kaum Hindu. Para aktivis lingkungan juga mengkhawatirkan sampah proyek dan resort baru itu akan dibuang ke Teluk Benoa. Air bersih pun akan menjadi langka dan pembangunan yang memotong muara tiga sungai tersebut akan menybabkan banjir dimusim penghujan. "Bisa ada banjir di masa depan, air akan menjadi kotor dan bau," ungkap koordinator protes Wayan Gendo Suardana.

Poster "Saya Tolak Reklamasi"

Tetapi, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mendukung megaproyek Teluk Benoa. Dia mengatakan, saat ini area teluk adalah kawasan rawa yang perlu revitalisasi. Beliau juga menegaskan bahwa proyek tersebut tidak akan menyebabkan banjir.

"Jika permukaan laut tidak naik, (air) tidak akan naik drastis," kata Astika pada kantor berita AFP.

"Di bagian lain dunia, negara-negara lain juga melakukan reklamasi. Singapura terus reklamasi tanah. Belanda bahkan reklamasi seluruh provinsi. Apakah mereka tenggelam? Tidak," tambahnya.

Namun, ForBali menyatakan optimis, gerakan protes mereka akhirnya akan menghentikan megaproyek itu. Mereka juga yakin, Presiden Joko Widodo akan memperhatikan keberatan mereka.

"Kalau kita tidak pernah memprotes, proyek proklamasi ini sudah dimulai sejak dulu-dulu. Suara kami akan diperhitungkan," pungkas Wayan Gendo Suardana.

Megaproyek ini mungin benar akan menyebabkan bencana lingkungan bagi Bali. Saya sebagai penulis artikel ini juga menolak Reklamasi Teluk Benoa walaupun dalam menulis artikel ini, saya berusaha se-netral mungkin.
Bagi teman-teman yang ingin mendukung gerakan ForBali, bisa kunjungi forbali.org
Wassalam.. 

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila

Kepribadian Introvert Tidak Berarti Buruk

Apa Itu Deep Web?